Selasa, 11 Maret 2014

PENYAKIT

Penyakit
Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidak nyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi dengan seorang dokter.
Patologi
Patologi adalah pelajaran tentang penyakit. Subyek pengklasifikasian sistimatik penyakit disebut nosologi. Badan pengetahuan yang lebih luas tentang penyakit adalah kedokteran
Penyakit menular
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman yang menjangkiti tubuh manusia. Kuman dapat berupa virus, bakteri, amuba, atau jamur. Sedangkan untuk proses penularan bisa dengan berbagai cara.
Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Penyakit-penyakit tersebut contohnya ialah; batuk, sariawan, sakit perut, dan sebagainya.
Penyakit Kronis
Penyakit kronis adalah penyakit yang berlangsung sangat lama. Beberapa penyakit kronis yang sering menyebabkan kematian kepada si penderitanya antara lain:* AIDS
* Serangan jantung
* Kanker

BPJS

BPJS
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS), secara tegas menyatakan bahwa BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS adalah badan hukum publik. BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS adalah BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Kedua BPJS tersebut pada dasarnya mengemban misi negara untuk memenuhi hak konstitusional setiap orang atas jaminan sosial dengan menyelenggarakan program jaminan yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Penyelenggaraan jamianan sosial yang adekuat dan berkelanjutan merupakan salah satu pilar Negara kesejahteraan, disamping pilar lainnya, yaitu pendidikan bagi semua, lapangan pekerjaan yang terbuka luas dan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkeadilan.
Mengingat pentingnya peranan BPJS dalam menyelenggarakan program jaminan sosial dengan cakupan seluruh penduduk Indonesia, maka UU BPJS memberikan batasan fungsi, tugas dan wewenang yang jelas kepada BPJS. Dengan demikian dapat diketahui secara pasti batas-batas tanggung jawabnya dan sekaligus dapat dijadikan sarana untuk mengukur kinerja kedua BPJS tersebut secara transparan.
FUNGSI
UU BPJS menetukan bahwa BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
BPJS Ketenagakerjaan menurut UU BPJS berfungsi menyelenggarakan 4 program, yaitu program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian.
Menurut UU SJSN program jaminan kecelakaan kerja diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai apabila seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit akibat kerja.
Selanjutnya program jaminan hari tua diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib, dengan tujuan untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.
Kemudian program jaminan pensiun diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib, untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat peserta kehilangan atau berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat total tetap.
Jaminan pensiun ini diselenggarakan berdasarkan manfaat pasti.
Sedangkan program jaminan kematian diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dengan tujuan untuk memberikan santuan kematian yang dibayarkan kepada ahli waris peserta yang meninggal dunia.


TUGAS
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas BPJS bertugas untuk:
a.       Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta;
b.      Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja;
c.       Menerima bantuan iuran dari Pemerintah;
d.      Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta;
e.       Mmengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial;
f.       Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial; dan
g.      Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial kepada peserta dan masyarakat.
Dengan kata lain tugas BPJS meliputi pendaftaran kepesertaan dan pengelolaan data kepesertaan, pemungutan, pengumpulan iuran termasuk menerima bantuan iuran dari Pemerintah, pengelolaan Dana jaminan Sosial, pembayaran manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan dan tugas penyampaian informasi dalam rangka sosialisasi program jaminan sosial dan keterbukaan informasi.
Tugas pendaftaran kepesertaan dapat dilakukan secara pasif dalam arti menerima pendaftaran atau secara aktif dalam arti mendaftarkan peserta.
WEWENANG
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana diamksud di atas BPJS berwenang:
a.       Menagih pembayaran Iuran;
b.      Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai;
c.       Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan pemberi kerja dalam memanuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan jaminan sosial nasional;
d.      Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar pembayaran fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah;
e.       Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan;
f.       Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja yang tidak memenuhi kewajibannya;
g.      Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai ketidakpatuhannya dalam membayar iuran atau dalam memenuhi kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h.      Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan program jaminan sosial.
Kewenangan menagih pembayaran Iuran dalam arti meminta pembayaran dalam hal terjadi penunggakan, kemacetan, atau kekurangan pembayaran, kewenangan melakukan pengawasan dan kewenangan mengenakan sanksi administratif yang diberikan kepada BPJS memperkuat kedudukan BPJS sebagai badan hukum publik.

Materi Partikulat

                  MATERI PARTIKULAT
     (serbuk batu bara, serbuk kapas, serbuk kuarsa, serat asbes, timbal, serbuk sari bunga, dll).
Timbal merupakan pencemar udara yang berasal dari gas buangan kendaraan bermotor. Untuk menghasilkan pembakaran yang baik dan meningkatkan efisiensi motor bakar, bensin diberi zat tambahah TEL (tetra etil lead atau Pb(C2H5)4). Setelah mengalami pembakaran di dalam motor, timbal dilepaskan ke udara dalam bentuk oksida timbal. Timbal merupakan racun keras, akumulasi timbal dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf, radang paru hingga kanker paru, gangguan jantung, gangguan ginjal, keterbelakangan mental pada anak.
Serbuk sari (pollen) bunga menyebabkan gangguan pada penderita alergi saluran pernafasan (seperti : asma).
Penyakit yang disebabkan oleh polutan partikulat di daerah industri dan teknologi adalah Pneumoconiosis, yaitu gangguan sistem pernafasan yang disebabkan oleh partikel debu yang masuk dan mengendap di paru-paru. Pneumoconiosis dibedakan menjadi 5 yaitu:
a.  Silikosis, disebabkan oleh debu silika (SiO2) yang masuk ke paru-paru dan mengendap, banyak terdapat di pabrik besi & baja, keramik, pengecoran beton, bengkel besi, serta penambangan besi, timah, dan batubara. Masa inkubasi 2 – 4 tahun. Gejala: sesak nafas, batuk, dahak, dan pada kondisi parah menyebabkan kegagalan kerja jantung. Penyakit ini belum ada obatnya.
b.  Asbesitosis, disebabkan debu atau serat asbes yang masuk dan mengendap di paru-paru. Asbes adalah campuran dari berbagai macam silikat, terutama magnesium silikat. Banyak terdapat pada pabrik dan industri yang menggunakan serat asbes. Gejala: sesak nafas, batuk disertai dahak, ujung jari membesar/melebar. Selain itu serat asbes dapat menyebabkan penebalan selaput paru-paru/pleura; dan tumor/kanker paru.
c.   Bisinosis, disebabkan debu/serat kapas yang terhirup dan mengendap di paru-paru. Terdapat pada pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil, dan industri garmen. Masa inkubasi sekitar 5 tahun. Gejala: sesak nafas, berat di dada. Pada stadium lanjut diikuti dengan bronkhitis kronis dan emphysema.  
d.  Antrakosis, disebabkan debu batubara. Terdapat pada penambangan batubara, lokomotif/kapal laut berbahan bakar batubara, pekerja boiler PLTU berbahan bakar batubara. Masa inkubasi 2 – 4 tahun. Gejala: sesak nafas. Adanya kandungan silikat pada batubara menyebabkan penyakit antrakosis sering juga disertai silikosis. Antrakosis dibagi 3 yaitu: antrakosis murni, silikoantrakosis, dan tuberkosilikoantrakosis. 
e.  Beriliosis, disebabkan oleh debu logam berilium baik yang berupa logam murni, oksida, sulfat dan halogenida. Terdapat pada industri yang menggunakan campuran berilum dan tembaga, pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio, dan industri pengolahan bahan penunjang industri nuklir. Masa inkubasi sampai dengan 5 tahun. Debu logam berilium dapat menyebabkan penyakit nasofaringitis, bronkhitis, dan pneumonitis. Gejala: sedikit demam, batuk kering, mudah lelah, berat badan turun, dan sesak nafas.
(serbuk batu bara, serbuk kapas, serbuk kuarsa, serat asbes, timbal, serbuk sari bunga, dll).
Timbal merupakan pencemar udara yang berasal dari gas buangan kendaraan bermotor. Untuk menghasilkan pembakaran yang baik dan meningkatkan efisiensi motor bakar, bensin diberi zat tambahah TEL (tetra etil lead atau Pb(C2H5)4). Setelah mengalami pembakaran di dalam motor, timbal dilepaskan ke udara dalam bentuk oksida timbal. Timbal merupakan racun keras, akumulasi timbal dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf, radang paru hingga kanker paru, gangguan jantung, gangguan ginjal, keterbelakangan mental pada anak.
Serbuk sari (pollen) bunga menyebabkan gangguan pada penderita alergi saluran pernafasan (seperti : asma).
Penyakit yang disebabkan oleh polutan partikulat di daerah industri dan teknologi adalahPneumoconiosis, yaitu gangguan sistem pernafasan yang disebabkan oleh partikel debu yang masuk dan mengendap di paru-paru. Pneumoconiosis dibedakan menjadi 5 yaitu:
a.  Silikosis, disebabkan oleh debu silika (SiO2) yang masuk ke paru-paru dan mengendap, banyak terdapat di pabrik besi & baja, keramik, pengecoran beton, bengkel besi, serta penambangan besi, timah, dan batubara. Masa inkubasi 2 – 4 tahun. Gejala: sesak nafas, batuk, dahak, dan pada kondisi parah menyebabkan kegagalan kerja jantung. Penyakit ini belum ada obatnya.
b.  Asbesitosis, disebabkan debu atau serat asbes yang masuk dan mengendap di paru-paru. Asbes adalah campuran dari berbagai macam silikat, terutama magnesium silikat. Banyak terdapat pada pabrik dan industri yang menggunakan serat asbes. Gejala: sesak nafas, batuk disertai dahak, ujung jari membesar/melebar. Selain itu serat asbes dapat menyebabkan penebalan selaput paru-paru/pleura; dan tumor/kanker paru.
c.   Bisinosis, disebabkan debu/serat kapas yang terhirup dan mengendap di paru-paru. Terdapat pada pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil, dan industri garmen. Masa inkubasi sekitar 5 tahun. Gejala: sesak nafas, berat di dada. Pada stadium lanjut diikuti dengan bronkhitis kronis dan emphysema.  
d.  Antrakosis, disebabkan debu batubara. Terdapat pada penambangan batubara, lokomotif/kapal laut berbahan bakar batubara, pekerja boiler PLTU berbahan bakar batubara. Masa inkubasi 2 – 4 tahun. Gejala: sesak nafas. Adanya kandungan silikat pada batubara menyebabkan penyakit antrakosis sering juga disertai silikosis. Antrakosis dibagi 3 yaitu: antrakosis murni, silikoantrakosis, dan tuberkosilikoantrakosis. 
e.  Beriliosis, disebabkan oleh debu logam berilium baik yang berupa logam murni, oksida, sulfat dan halogenida. Terdapat pada industri yang menggunakan campuran berilum dan tembaga, pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio, dan industri pengolahan bahan penunjang industri nuklir. Masa inkubasi sampai dengan 5 tahun. Debu logam berilium dapat menyebabkan penyakit nasofaringitis, bronkhitis, dan pneumonitis. Gejala: sedikit demam, batuk kering, mudah lelah, berat badan turun, dan sesak nafas.

Senin, 10 Maret 2014

ETANOL

ETANOL
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, atau alkohol, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O.
Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan "Et“ merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai bahan untuk sintesis senyawa kimia lainnya. Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar.
Ethanol merupakan senyawa yang tidak terdapat secara bebas di alam. Zat ini adalah golongan alkohol biasa atau alkohol primer yang dibuat dari glukosa atau jenis gula yang lain dengan jalan peragian.
KARAKTERISTIK BAHAN DAN PRODUK
Sifat-sifat:                                                                                          
  1. Ethanol merupakan zat cair jernih dan dapat tercampur dengan air dalam semua perbandingan (bersifat missible)
  2. Dapat melarutkan senyawa organik
BAHAN BAKU
Bahan baku untuk memproduksi ethanol dengan cara fermentasi dapat di produksi dari 3 macam karbohidrat, yaitu:
      Bahan-bahan yang mengandung gula atau disebut juga sustansi sakharin, rasanya manis seperti misalnya gula tebu, gula bit, molase (tetes), macam-macam sari buah-buahan dan lain-lain.
      Bahan yang mengandung pati, misalnya: padi-padian, jagung, gandum, kentang sorgum, malt, barley, ubi kayu dan lain-lain.
      Bahan-baha yang mengandung selulosa, misalnya: kayu, cairan buangan pabrik pulp dan kertas (waste sulfite liquor)
1.      Substansi Sakharin
Pada umumnya sebagai media untuk produksi alkohol secara komersial pada industri fermentasi alkohol. Di Indonesia dipakai tetes (molase) yang bisadidapatkan setelah sakharosanya dikristalisasi dan disentrifuse dari sisi gula tebu. Sisa tetes/cairan ini disebut sebagai “black strap mollase” yang merupakan campuran kompleks yang mengandung sakharosa, gula invert, garam-garam dan bahan-bahan non gula. Bahan-bahan ini antara lain karamel yag terjadi karena pemanasan gula, melanoidin yang mengandung nitrogen dan terdapat pula hidroksi metil furfural, asam formiat dan lain-lain. Kualitas molase yang dihasilkan dari suatu industri gula dipengaruhi oleh cara pembersihan niranya.
2.      Mikroba Frementasi
Dalam proses fermentasi alkohol digunakan ragi. Ragi ini dapat merubah glukosa menjadi alkohol dan gas CO2. Ragi merupakan mikroorganisme bersel satu, tidak berklorofil dan termasuk golongan Eumycetes.Pada umumnya ragi yang dipakai untuk membuat alkohol adalah jenis Saccharomyces cerevisiae, yang mempunyai pertumbuhan sempurna pada suhu ± 30oC dan pH 4,8.

 PROSES PRODUKSI ETANOL

Pada dasarnya ada 2 macam cara pembuatan etanol, yaitu:

Secara sintesis, dilakukan dengan menggunakan reaksi elementer ( hidrasi katalitik etena), untuk mengubah bahan baku menjadi etanol. Adapun secara fermentasi, dilakukan dengan bantuan aktifitas mikroorganisme.
Fermentasi bioetanol
Proses produksi bioetanol dari tetes (molase)
1.      Pengolahan Tetes
Pengolahan ini dimaksudkan untuk mendapatkan kondisi yangoptimumkan untuk  pertumbuhan ragi dan untuk selanjutnya. Yang perlu disesuaikan dalam pengolahan ini adalah pH, konsentrasi gula dan pemakaian nutrisi.Tetes yan dihadapkan dari pabrik gula biasanya masih terlalu paket (85Brix),oleh karena itu perlu diadakan pengenceran lebih dahulu untuk mendapatkankadar gula yang optimum (12Brix untuk pembibitan dan 24Brix padafermentasi).Pengaturan pH diatur dengan penambahan asam H2SO4 hingga dicapai pH 4 – 5.Meskipun tetes cukup mengandung zat sumber nitrogen namun seperti ammonium sulfat atau ammonium fosfat
2.       Tahap Penimbangan Tetes
Pada penimbangan tetes ini dipakai jenis timbangan cepat dengan kapasitas timbang tertentu, dilengkapi dengan alat pembuka dan penutup berupa katup buangan yang dioperasikan secara manual. Dan juga panel on-off pompa tetes yang yang diatur secara otomatis. Cara kerjanya dengan menimbang tetes yang dipompa dari gudang penyimpan tetes untuk setiap harinya.
3.       Tahap Pencampuran Tetes.
Tahap pencampuran tetes ini menggunakan tangki pencampur tetes dengan kapasitas tertentu yang dilengkapi pancaran uap air panas (steam), yang berfungsi sebagai pengaduk dan pemanas tetes. Cara kerjanya yaitu pertamatama air panas bersuhu 70o C dimasukkan ke dalam tangki pencampur tetes (mixing tank), kemudian disusul dengan tetes yang telah ditimbang. Setelah itu disirkulasi dengan menggunakan pompa hingga tetes dan air tercampur dengan baik. Pencampuran dianggap selesai dengan indikasi kepekatan mencapai 90o brix dan dipanskan dengan uap air panas (steam) sampai suhunya mencapai 90o C. Tujuan diberikannya air panas adalah untuk mempercepat proses pelarutan, sedangkan pemanasan dengan uap air panas (steam) adalah untuk sterilisasi larutan tetes. Setelah semua tercampur dengan baik ditambahkan asam sulfat (H2SO4) teknis dengan kepekatan 96,5 % sampai pH mencapai 4,5 - 5. Pemberian asam sulfat (H2SO4) ini bertujuan untuk mengendapkan garam garam mineral di dalam tetes dan untuk memecah di-sakarida (sukrosa) didalam tetes menjadi monosakarida berupa senyawa d-glukosa dan d-fruktosa.
4.      Tahap pengendapan
Pada tahap pengendapan ini menggunakan tangki yang dilengkapi dengan pipa decanter. Pada tahap ini larutan tetes dengan kepekatan 40o brix dari tangki pencampur ditampung dalam tangki ini dan diendapkan selama 5 jam untuk mengendapkan kotoran-kotoran tetes (sludge), terutama endapan garam. Pengendapan ini bertujuan untuk mengurangi kerak yang terjadi pada mash column (kolom destilasi pertama). Setelah 5 jam, cairan tetes dipompa menuju tangki fermentor melalui decanter dan heat exchanger (HE). Heat exchanger ini berfungsi untuk menurunkan suhu sampai 30oC sebagai syarat operasi fermentasi. Sedangkan cairan sisa yang berupa endapan kotoran-kotoran dan sebagian cairan tetes dipompa ke tangki pencuci endapan kotoran tetes (tangki sludge).
5.       Tahap Separator
Tangki Pencuci Endapan Kotoran Tetes.
Sisa cairan tetes sebanyak ± 5% volume dari tangki pengendap tetes yang berupa endapan kotoran-kotoran dipompa keluar dari tangki pengendap melalui pipa decanter untuk ditampung di tangki sludge hingga mencapai volume tertentu. Kemudian cairan tetes diendapkan hingga waktu tertentu untuk selanjutnya dipompa kembali ke tangki mixing. Tujuan pencucian kotoran tetes ini adalah untuk efisiensi bahan baku berupa tetes agar bahan baku dapat dipakai semaksimal mungkin tanpa harus membuang sebagian yang tersisa.
6.       Tahap Fermentasi
Proses fermentasi ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap pembiakan ragi dan fermentasi.
Tahap pembiakan ragi
Tahap ini menggunakan tangki prefermentor yang dilengkapi pipa aliran udara dan pipa aliran air pendingin pada bagian luar dinding tangki. Tahap ini bertujuan untuk mengembangbiakkan ragi jenis saccharomycescereviseae dengan menggunakan media tetes. Untuk pembuatan larutan ragi, mula-mula diawali dengan cara memasukkan air proses bersuhu 15o C dan tetes 40o brix dari tangki pengendap tetes ke dalam tangki seeding dan mencampurnya hingga mencapai kekentalan sekitar 12 - 13o brix yang disertai aliran udara dari blower dengan fungsi ganda yaitu untuk mempercepat tercampurnya tetes dengan air dan juga untuk konsumsi kebutuhan oksigen bagi ragi saccharomyces cereviseae yang berlangsung pada suasana aerob. Selain itu juga menjaga suhu tangki konstan pada 30o C dengan mengalirkan air pada dinding luar tangki. Jika tidak dijaga, maka ragi sedang dikembangbiakkan akan terganggu kelangsungan hidupnya dan kemudian akan mati. Kemudian memasukkan ragi roti (gist) yang telah dilarutkan dengan air secukupnya. Untuk nutrisinya, dimasukkan urea, diammonium phospat, dan ammonia. PHP juga ditambahkan ke
dalam larutan ini dengan tujuan untuk mempertahankan pH agar tetap konstan yaitu 4.5 – 5. Dari hasil campuran ini didapatkan biakan ragi. Pada Tangki pre-fermentor terdapat beberapa
reaksi yaitu: reaksi hidrolisa, reaksi penguraian urea serta reaksi pertumbuhan yeast. Asumsi pada reaksi hidrolisa adalah konversi yang terjadi 95%. Persamaan reaksi hidrolisa sebagai berikut: C12H22O11 +H2O             2C6H12O6
Persamaan reaksi pada 95% konversi proses penguraian urea adalah:
(NH2)2CO + H2O               2NH3 + H2O
Persamaan reaksi untuk pertumbuhan yeast adalah:
C6H12O6 + 3.198O2 + 0.316NH3             1.929CH1.703N0.171O0.459 +4.098CO2+ 4.813H2O  (∆Hr 298 = -855.7055 kcal/kg)
Tahap fermentasi
Tahap ini menggunakan tangki fermentor dengan dilengkapi pipa aliran udara dan pipa aliran
air pendingin yang berasal dari air sungai untuk menjaga suhu fermentasi pada 30-32o C. Fermentasi ini bertujuan untuk mendapatkan alcohol dengan kadar 8,5 – 9 % atau lebih. Pertama-tama dimulai dengan sterilisasi tangki fermentor yamg masih kosong dengan uap
air panas (steam) sampai suhu 121o C lalu membiarkan suhu di dalam tangki turun sampai 30o C. Setelah itu memasukkan air proses dengan suhu 30o C, larutan tetes 40o brix, proses fermentasi ini berjalan secara aerob. Selanjutnya biakan ragi yang telah dibiakkan pada tangki pre-fermentor dipompa masuk ke tangki fermentor. Setelah itu, tetes 40o brix dipompa masuk ke tangki dan proses berlangsung selama 36 jam. Untuk pH larutan ini dijaga sekitar 4,5 - 5. Kemudian memasukkan ragi roti yang telah dilarutkan dengan air secukupnya dan yeast cream. Untuk nutrisinya, dimasukkan urea, ammonium, dan diammonium phospat. Sedangkan turkey red oil ditambahkan sebagai anti foam untuk mencegah pembentukan foam selama proses terjadi. Hal ini dilakukan selama 15 menit setelah persiapan media pada tangki fermentor selesai. Kemudian dimasukkan ke dalam 2 tangki fermentor pada waktu yang disesuaikan dengan jam awal fermentasi. Tahap fermentasi ini berlangsung selama 24 jam hingga kadar alkohol mencapai 8,5 - 9% dan kekentalan 6,5 - 7o brix. Setelah kadar alkohol sebesar 8,5 - 9% terpenuhi, larutan hasil fermentasi dipompa menuju separator untuk dipisahkan antara hasil fermentasi (cairan mash) dengan ragi (yeast cream). Separator ini menggunakan alat rotary vacuum filter yang merupakan alat dengan prinsip vacuum sehingga
ragi (yeast cream) dan cairan hasil fermentasi (cairan mash) yang memilliki perbedaan massa jenis dapat dipisahkan. Ragi yang didapatkan masih dalam konsentrasi yang tinggi. Dari hasil fermentasi tidak semuanya dipisahkan raginya, hanya sekitar 80-90% saja. Sisanya 10-20% tidak diambil raginya karena mengandung kotorankotoran sisa berupa endapan garam mineral. Hasil fermentasi yang telah dipisahkan ini langsung masuk ke tangki mash (mash tank). Dan selanjutnya didestilasi hingga menjadi alkohol prima (fine alkohol) dengan kadar mencapai 96,5%. Pada tahap fermentasi ini terjadi reaksi hidrolisa, dimana sukrosa diubah menjadi glukosa. Persamaan reaksi hidrolisa yaitu:
C12H22O11 +H2O             2C6H12O6
Sedangkan reaksi utama adalah reaksi fermentasi, dimana glukosa diubah menjadi etanol dan air. Persamaan reaksinya adalah:
C6H12O6             2 C2H5OH + 2CO2
Pada main fermenter selain terbentuk etanol, juga akan terbentuk produk samping. Hasil samping dalam persen berat (%gula) adalah sebagai berikut:
Asam asetat = 0,65%
Fusel Oil = 0,85%
Asetaldehid = 0,05%
Reaksi samping yang terjadi pada main fermenter yaitu:
C6H12O6              C3H8O3 + CH3CHO + 2 CO2
C6H12O6 + H2O              2 C3H8O3 + CH3COOH + C2H5OH + 2CO2 (∆Hr 298 = -324.3860 kcal/kg)
Komponen pada fusel oil meliputi:
Propanol = 12,5 %
Isobutyl alcohol = 15 %
Amyl alcohol = 30 %
Isoamyl alcohol = 32,5 %
Etanol = 10 %
7.      Tahap  Distilasi
Produk hasil fermentasi mengandung alkohol yang rendah, disebut bir (beer)dan sebab itu perlu di naikkan konsentrasinya dengan jalan distilasi bertingkat.Beer mengandung 8 – 10% alkohol.Maksud dan proses distilasi adalah untuk memisahkan etanol dari campuranetanol air. Untuk larutan yang terdiri dari komponen-komponen yang berbedanyata suhu didihnya, distilasi merupakan cara yang paling mudah dioperasikandan juga merupakan cara pemisahan yang secara thermal adalah efisien.Pada tekanan atmosfir, air mendidih pada 1000C dan etanol mendidih padasekitar 770C. perbedaan dalam titik didih inilah yang memungkinkan pemisahancampuran etanol air.Prinsip : Jika larutan campuran etanol air dipanaskan, maka akan lebih banyak molekul etanol menguap dari pada air. Jika uap-uap ini didinginkan(dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan yang dikondensasikan ituakan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya. Jika kondensat ini dipanaskan lagi dan kemudian dikondensasikan, maka konsentrasi etanol akan lebih tinggi lagi. Proses ini bisa diulangi terus, sampai sebagian besar dari etanol dikonsentrasikan dalam suatu fasa. Namun hal ini ada batasnya. Pada larutan 96% etanol, didapatkan suatu campuran dengan titik didih yang sama(azeotrop). Pada keadaan ini, jika larutan 95-96% alkohol ini dipanaskan, maka rasio molekul air dan etanol dalam kondensat akan teap konstan sama. Apabila kadar etanolnya sudah 95% dilakukan dehidrasi atau penghilangan air. Untuk menghilangkan air bisa menggunakan kapur tohor atau zeolit sintetis. Tambahkan kapur tohor pada etanol. Biarkan semalam. Setelah itu didistilasi lagi hingga kadar airnya kurang lebih 99.5%.
Fermentasi etanol dari bahan yang mengandung pati
Proses produksi etanol dari hasil pertanian yang mengandung pati ( seperti jagung, gandum, dan lain-lain) hampir sama dengan proses produksi etanol dengan bahan dasar molase. Namun, dalam proses fermentasi kali ini, pada tahap awal akan dibutuhkan proses tambahan yang tidak dilakukan pada fermentasi molase. Tahap tahap nya adalah sebagai berikut:
1.      Proses Gelatinasi
Dalam proses gelatinasi, bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung dihancurkan dandicampur air sehingga menjadi bubur, yang diperkirakan mengandung pati 27-30 persen.Kemudian bubur pati tersebut dimasak atau dipanaskan selama 2 jam sehingga berbentuk gel. Proses gelatinasi tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:Bubur pati dipanaskan sampai 130oC selama 30 menit, kemudian didinginkan sampaimencapai temperatur 95oC yang diperkirakan memerlukan waktu sekitar ¼ jam. Temperatur 95oC tersebut dipertahankan selama sekitar 11/4 jam, sehingga total waktu yang dibutuhkan mencapai 2 jam. Bubur pati ditambah enzyme termamyl dipanaskan langsung sampai mencapai temperatur 130oC selama 2 jam. Gelatinasi cara pertama, yaitu cara pemanasan bertahap mempunyai keuntungan , yaitu pada suhu 950C aktifitas termamyl merupakan yang paling tertinggi, sehingga mengakibatkan yeast atau ragi cepat aktif. Pemanasan dengan suhu tinggi (1300C) pada cara pertama ini dimaksudkan untuk memecah granula pati, sehingga lebih mudah terjadi kontak dengan air enzyme. Perlakuan pada suhu tinggi tersebut juga dapat berfungsi untuk sterilisasi bahan, sehingga bahan tersebut tidak mudah terkontaminasi. Gelatinasi cara kedua, yaitu cara pemanasan langsung (gelatinasi dengan enzymetermamyl) pada temperature 130oC menghasilkan hasil yang kurang baik, karenamengurangi aktifitas yeast. Hal tersebut disebabkan gelatinasi dengan enzyme pada suhu130oC akan terbentuk tri-phenyl-furane yang mempunyai sifat racun terhadap yeast.Gelatinasi pada suhu tinggi tersebut juga akan berpengaruh terhadap penurunan aktifitastermamyl, karena aktifitas termamyl akan semakin menurun setelah melewati suhu 95oC(Wasito, 1981).
2.      Proses Saccharifikasi
Tahap sakarifikasi merupakan tahap pemecahan gula kompleks menjadi gula sederhanayang dilakukan pada sebuah tabung pada rangkaian peralatan untuk produksi bioethanol.Saccharifikasi melibatkan proses sebagai berikut:
• Pendinginan bubur sampai suhu optimum enzim sakarifikasi bekerja
• Pengaturan pH optimum enzim• Penambahan enzim (glukoamilase) secara tepat
Mempertahankan pH dan temperature pada rentang 50 sd 600C, sampai proses   saccharifikasi selesai (Dilakukan dengan pengetesan gula sederhana yang dihasilkan).
3.      Fermentasi
Proses fermentasi akan berjalan beberapa jam setelah semua bahan dimasukkan ke dalam fermentor. Kalau anda menggunakan fermentor yang tembus padang (dari kaca misalnya), maka akan tampak gelembung-gelembung udara kecil-kecil dari dalam fermentor. Gelembung-gelembung udara ini adalah gas CO2 yang dihasilkan selama proses fermentasi. Kadang-kadang terdengar suara gemuruh selama proses fermentasi ini. Selama proses fermentasi ini usahakan agar suhu tidak melebihi 36oC dan pH nya dipertahankan 4.5 – 5. Proses fermentasi berjalan kurang lebih selama 66 jam atau kira-kira 2.5 hari. Salah satu tanda bahwa fermentasi sudah selesai adalah tidak terlihat lagi adanya gelembung-gelembung udara. Kadar etanol di dalam cairan fermentasi kurang lebih 7% – 10 %.
4.      Distilasi dan Dehidrasi
Setelah proses fermentasi selesai, masukkan cairan fermentasi ke dalam evaporator atau boiler. Panaskan evaporator dan suhunya dipertahankan antara 79 – 81oC. Pada suhu ini etanol sudah menguap, tetapi air tidak menguap. Uap etanol dialirkan ke distilator. Bioetanol akan keluar dari pipa pengeluaran distilator. Distilasi pertama, biasanya kadar etanol masih di bawah 95%. Apabila kadar etanol masih di bawah 95%, distilasi perlu diulangi lagi (reflux) hingga kadar etanolnya 95%. Apabila kadar etanolnya sudah 95% dilakukan dehidrasi atau penghilangan air. Untuk menghilangkan air bisa menggunakan kapur tohor atau zeolit sintetis. Tambahkan kapur tohor pada etanol. Biarkan semalam. Setelah itu didistilasi lagi hingga kadar airnya kurang lebih 99.5%
sumber: Fuel from Farms - A Guide to Small Scale Ethanol Production, Solar Energy Research Institute (SERI), 1617 Cole Boulevard, Golden, CO 80401.
Memproduksi alkohol dari alkena
Pembuatan etanol dari etena dalam skala produksi
Etanol dibuat dalam skala produksi dengan mereaksikan etena dengan uap. Katalis yang digunakan adalah silikon dioksida padat yang dilapisi dengan asam fosfat(V). Reaksi yang terjadi dapat balik (reversibel).
Diagram alir untuk reaksi yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut:
Kegunaan etanol
Spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi dalam skala industri
Etanol biasanya dijual sebagai spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi dalam skala industri yang sebenarnya merupakan sebuah etanol yang telah ditambahkan sedikit metanol dan kemungkinan beberapa zat warna. Metanol beracun, sehingga spirit bermetil dalam skala industri tidak cocok untuk diminum.
Sebagai bahan bakar
Etanol dapat dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air serta bisa digunakan sebagai bahan bakar baik sendiri maupun dicampur dengan petrol (bensin). "Gasohol" adalah sebuah petrol / campuran etanol yang mengandung sekitar 10 – 20% etanol. Karena etanol bisa dihasilkan melalui fermentasi, maka alkohol bisa menjadi sebuah cara yang bermanfaat bagi negara-negara yang tidak memiliki industri minyak untuk mengurangi import petrol mereka. Reaksi yang terjadi :
Sebagai pelarut
Etanol banyak digunakan sebagai sebuah pelarut. Etanol relatif aman, dan bisa digunakan untuk melarutkan berbagai senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air. Sebagai contoh, etanol digunakan pada berbagai parfum dan kosmetik.

Copy Resep

Untuk sementara dan secara sederhana Copy resep dapat dijelaskan sebagai suatu salinan yang memuat semua informasi yang tercantum dalam resep asli.
Fungsi Copy Resep
Copy resep idealnya ditulis dan ditandatangani oleh apoteker. Kopi resep dikeluarkan jika dalam resep asli ada permintaan ulang dari dokter penulis resep. Disamping itu, kopi resep juga berfungsi untuk digunakan sebagai pengganti resep asli dalam hal pasien hanya mengambil separuh dari jumlah obat yang tercantum dalam resep atau apotek tidak mampu memenuhi semua permintaan obat yang tercantum dalam resep yang nantinya copy resep dapat dipergunakan untuk menebus obat di apotek lain.
Copy Resep Tidak Diterima/Ditolak
Banyak orang yang menebus obat di apotek meminta copy resep sebagai pengganti resep asli yang mereka serahkan. Ada anggapan keliru yang semakin besar di masyarakat bahwa kopi resep dapat digunakan untuk menebus obat yang sama berulang-ulang kali jika diinginkan. Padahal anggapan tersebut sangat keliru, kopi resep tidak dapat digunakan untuk menebus obat berulang-ulang tanpa permintaan tertulis dari dokter di resep aslinya. Penolakan ini berguna untuk mencegah penyalahgunaan obat oleh pasien karena setiap penggunaan obat-obatan keras oleh pasien harus berada di bawah pengawasan dokter yang bersangkutan, lebih-lebih obat tersebut adalah obat-obatan yang termasuk ke dalam golongan narkotika dan psikotropika.

VITAMIN

A.PENGERTIAN VITAMIN

Kata Vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup,dan amin yang artinya senyawa yang mengandung gugus N.Dari berbagai hasil penelitian,tidak semua vitamin mengandung gugus N.Jadi,kata vitamin sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi yang sebenarnya,tetapi sampai saat ini masih tetap saja dipakai.

Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup.Vitamin tidak disintesis dalam tubuh,kecuali Vitamin K.Oleh karena itu,makanan yang dikonsumsi harus ada yang mengandung Vitamin.Jika tubuh tidak kekurangan vitamin akan mengakibatkan penyakit defiensi atau avitamiosis.

B.JENIS VITAMIN

  a)Vitamin yang larut dalam air

Vitamin yang larut dalam air adalah Vitamin B dan C.

     1.Vitamin B1(aneurin atau tiamin)  =  antineuritik

       Vitamin B1 sering disebut antiberi-beri.dalam keadaan normal,setiap hari tubuh memerlukan 1-2mg Vitamin B1.
Fungsi Vitamin B1 yaitu:
  • Sebagai koenzim dari enzim yang diperlukan dari enzim yang diperlukan dalam metabolisme karbohidrat.
  • Untuk mempengaruhi keseimbangan air di dalam tubuh
  • Untuk mempengaruhi penyerapan zat lemak oleh jonjot usus
  • Memelihara nafsu makan yang sehat dan pencernaan fungsinya.

 Bila kekurangan Vitamin B1 akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
  • Terjadinya ganguan pada metabolismekarbohidrat,yaitu saat terjadi penguraian glikogen(glikolisis) hanya berlangsung sampai asam piruvat;penimbunan asam piruvat di dalam sel akan menjadi toksin atau racun bagi sel.
  • Melemahnya kontraksi otot jantung dan sistem saraf pusat
  • Nafsu makan menurun atau hilang
  • Gangguan transpor cairan.

Bahan makan yang mengandung vitamin B1 adalah hati,jantung,ginjal,otak,susu,kuning telur,kulit ari beras,gandum,wortel biji buah polong dan ragi.

     2.Vitamin B2(riboflavin atau laktoflavin)
Fungsi Vitamin B2 adalah
  • Untuk memnidahkan rangsangan sinar ke saraf mata
  • Sebagai enzim pada proses oksidasi di dalam sel
  • Memelihara jaringan kulit sekitar mulut
  • Memelihara nafsu makan dan fungsi saraf
  • Menghasilkan energi dalam sel

 Bila terjadi kekurangan Vitamin ini akan mengakibatkan:
  • Keilosis,yaitu luka di sudut mulut
  • Penglihatan jadi kabur karena kornea mata jadi berpembuluh darah
  • Lensa mata menjadi keruh atau katarak
  • Terganggunya proses pertumbuhan.


     3.Niasin (asam nikotinat atau antipelagra)

Fungsi asam nikotin adalah untuk
  • Pertumbuhan dan perbanyakan sel
  • Perombakan karbohidrat,lemak dan protein
  • Mencegah penyakit pelagra
  • Memelihara pencernaan
  • Berperan penting sebagai koenzim yang diperlukan oleh semua proses hidup dalam sel.

Bila terjadi avitamiosis niasin,maka akan mengakibatkan penyakit pelagra.Penyakit pelagra disertai dengan gejala 3-D sebagai berikut.
  • Dermatitis,yaitu kulit memerah,mengelupas,dan pecah-pecah,anemia,serta eksem yang simetris kiri dan kanan tubuh.
  • Diare,yaitu buang air besar terus menerus danterjadi pendarahan pada usus dan gusi.
  • Dimensia,terjadi kekacauan mental,pelupa,letih dan suka melamun.

Gejala awal pelagra antara lain hilangnya nafsu makan,apatis,lesu,gelisah,kematian rasa,dan sukar tidur.
Bahan makanan yang banyka mengandung niasin adalh hati, telur, daging, ikan, unggas, susu, kol, bayam, tomat, ragi, dan kedelai.

     4.Vitamin B6(adermin atau piridoksin)

       Vitamin ini banyak terdapat di hati,ikan,daging  dan sayuran.Vitamin ini merupakan bagian dari gugusan prostetik dari enxim dekarboksilase dantransaminase tertentu.
Fungsi Vitamin ini adalah untuk;
  • Pertumbuhan dan pekerjaan urat saraf
  • Pembentukan sel-sel darah merah dan sel-sel kulit

 Kekurangan Vitamin Bdapat mengakibatkan
  • Pelagra,anemia,dan opstipasi(gejala-gejala sukar buang air besa)
  • Terhambatnya pertumbuhan pada masa anak-anak
  • Kejang-kejang dan mat peka terhadap rangsangan.


     5.Asam Pantotenat

       Vitamin ini banyak terdapat pad sayuran hijau,serealia,ragi,hati,ginjal,daging,dan kuning telur.
Vitamin ini berfungsi untuk:
  • Bahan pelengkap koenzim A yang penting dlam pembentukan karbohidrat,lemak dan protein
  • Menjaga tingkat normal gula darah

 Kekurangan asam pantotenat kelelahan,hilang nafsu makan,insomnia,dermatitis,internitis,dan gangguan fungsi saraf.

     6.Para Asam amino Benzonat

Vitamin ini banyak terdapat dalam ragi dan hati.Fungsinya untuk mencegah tumbuhnya uban.

     7.Biotin(Vitamin H)

Vitamin ini berkaitan dengan vitamin B lainnya,sehingga banyak ditemukan dalam bahan makanan yang mengandung vitamin B,seperti ginjal,hati,kuning telur,susu,ragi,tumbuhan polongan,sayuran, dan juga dapat dibuat oleh bakteri usus.

     8.Kolin

Kolin ini banyak terdapat pada hati dan beras.kekurangan kolin dapat menyebabkan gangguan pada kulit,ginjal,dan dapat menyebabkan terjadinya timbunan lemak di sekitar hati.

     9.Vitamin B11 (asam folat)
Vitamin B11 penting untuk pembentukan sel darah merah,antianemia pernisiosa,membentuk asam nukleat (DNA dan RNA),serta metabolisme kelompok metil.Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia pernisiosa,peradangan lidah,diare,lesu,penurunan berat badan, dan kegagalan eritroblas menjadi eritrosit.Kekurangan asam folat ini banyak melanda remaja,bayi, dan ibu yang mengandung,karena vitamin ini banyak digunakan pad pembelahan sel.Vitamin ini banyak terdapat dalam hati,ginjal,sayuran,ragi,biji gandum,daging sapi,pisang,lemon,dan polongan.

     10.Vitamin B12(sianokobalamin)

Vitamin ini juga dikenal sebagai vitamin antianemia pernisiosa.banyak terdapat dalam hati,daging ,unggas,ikan,telur,susu,keju,udang, dan kerang.Vitamin B12 dapat disimpan di dalam hati.

fungsi vitamin B12 yaitu untuk:
  • Metabolisme sel dalam pertuumbuhan
  • Metabolisme atau pembentukan sel darah.


     11.Vitamin C (asam askorbinat)
Kebutuhan Vitamin C dipengaruhi oleh keadaan,kebutuhan dan umur seseorang.Bila konsumsi vitamin in berlebihan,selalu akan dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal.

Kebutuhan Vitamin C untuk bayi adalah 30mg,anak-anak 60 mg dan orang dewasa 75 mg.Ibu hamil memerlukan 100 mg dan ibu menyusui 150 mg tiap harinya.
Fungsi vitamin C adalah untuk
  • Mempengaruhi kerja kelenjar anak ginjal
  • Mempengaruhi pembentuka trombosit
  • Menjaga gigi melekat kuat pada gusi
  • Berperan dalam proses pembentukan kolagen.


Kekurangan Vitamin C dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
Menurunnya permeabilitas sel kapiler darah,keadaan ini dapat mngakibatkan terjadinya pendarahan dalam,pendarahan dalam sumsum tulang dan kerusakan dalam tulang.
penyakit skorbutum dengan gejala awal pendarahan di gusi dan di bawah kulit.

Kelebihan konsumsi vitamin C dapat menimbulkan keracunan,dengan gejala peradangan lambung,diare,kejang otot,mual,dan batu ginjal.

Vitamin C banyak terdapat dalam sayuran,buah-buahan,hati dan ginjal.Di dalam jeruk,selain mengandung vitamin C,juga mengandung sitrin dan rutin.Oleh San Gyorgy zat ini sering disebut Vitamin P yang penting untuk mencegah pendaran dan memperkuat permeabilitas.Vitamin C termasuk jenis Vitamin yang mudah larut dan rusak oleh pemanasan.oleh karena itu,dalam memasak sayur-sayuran perlu memperhatikan sifat vitamin ini.

  b)Vitamin yang larut dalam Lemak.
Vitamin-vitamin di bawah ini adalah vitamin yang tidak dapat larut dalam air,tetapi dapat larut dalam lemak.Vitamin yang dapat larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E, dan K.Vitamin ini umumnya dapat disimpan dalam tubuh.

     1.Vitamin A (aseroftol)
     Fungsi Vitamin A di dalam tubuh adalah:
  • Untuk pertumbuhan sel-sel epitel
  • Sebagai bahan yang diperlukan dalam proses penerimaan rangsangan cahaya oleh sel-sel basilus pada retina waktu senja.

 Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan hal-hal berikut:
  • Mula-mula rabun senja atau hemeralopi,keadaaan ini timbul karena menurunnya kemampuan sel basilus pada retina waktu senja
  • jika hemeralopi tidak segera diobati,maka akan timbul frinoderma,yaitu terganggunya pembentukan epitel kulit kaki dan tangan,sehingga kulit kaki dan tangan bersisik
  • Mengalami pendarahan pada selaput usus,ginjal dan peru-peru.hal ini terjadi karena rusaknya epitel pelapis organ tersebut
  • Terhentinya proses petumbuhan
  • Bila berbagai gejala seperti di atas tidak segera diatasi,maka akan diikuti oleh kerusakan kornea.

Sumber Vitamin A adalah minyak,ikan,hati mentega,serta tumbuhan yang berwarna hijau dan kuning.tumbuhan berwarna kuning banyak mengandung karotin yang merupakan provitamin A.Di dalam hati karotin akan di ubah menjadi Vittamin A.


Vitamin D ditemukan oleh Mc.Collum,Hezs, dan Sherman.Mereka menyebutnya dengan vitamin antirakitis.Sekarang telah ditemukan ada empat macam Vitamin D,yaitu:Vitamin D(ergostein) ,D(kalsiferol), D3,dan D4.Vitamin D3 adalah yang paling aktif.
Fungsi Vitamin D di dalam tubu adalah untuk:
  • Mengatur kadar zat kapur dan fosfor di dalam darah bersama kelenjar anak gondok (parathormon)
  • Memperbesar penyerapan zat kapur dan fosfor dalam usus
  • Mempengaruhi kerja kelenjar endokrin
  • Memperngaruhi proses osifikasi


Kekurangan Vitamin D dapat mengakibatkan:
  • Terganggunya proses penulangan sehingga terjadi penyakir rakitis
  • Terjadi gangguan metabolisme zat kapur dan fosfor


Kekurangan vitamin D juga bisa terjadi karena kekurangan sinar ultraviolet.Sinar ini memperngaruhi pembentukan Vitamin D di jaringan bawah kulit.Sumber Vitamin Dadalah minyak ikan,mentega,kuning telur,susu, dan ragi.

3.Vitamin E (tokoferol)

Penemu Vitamin E adalah Evans dan Burr.  Kita mengenal ada tiga macam Vitamin E,yaitu :vitamin E1 (alfa tokoferol),  vitamin E(beta tokoferol),  dan vitamin E3(gama tokoferol).
Fungsi vitamin E di dalam tubuh adalah untuk:
  • Membantu proses pembelahan sel
  • Mencegah pendarahan pada ibu yang sedang hamil,serta dapat mencegah keguguran.


Kekurangan Vitamin E dapat menyebabkan;
  • kemandulan (Sterilitas) ataupun keguguran (abortus)
  • layunya otot karena saraf penggerak rusak
  • kemunduran pada hipofisis dan kelenjar gondok

Vitamin E banyak terdapat pada susu,lemak,daging ,kecambah kacang hijau(touge),hati ,ginjal, dan kuning telur.

4.Vitamin K

Vitamin K ini ditemukan oleh Dam dan schondeyder.  Vitamin ini sering disebutantihemoragia atau anti pendarahan.Vitamin K dapat dibentuk oleh tubuh sendiri dengan bantuan bakteri usus besar,Escherichia coli.

Fungsi Vitamin K adalah membentuk protrombin di dalam hati.Zati ini penting dalam proses pembekuan darah.

Kekurangan Vitamin K dapat menyebabkan terganggunya proses pembekuan darah.  Vitami K hanya dapat diserap oleh sel-sel usus bila bersama –sama empedu.